How to climb Mt.Kambuno South Sulawesi
Mengenal dan mengetahui medan yang akan ditempuh adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk berkegiatan di alam bebas. Beberapa pengetahuan yang menyangkut resiko perjalanan merupakan bekal bagi siapa saja yang akan menempuh perjalanan di suatu tempat. Maka dari itu, untuk mendapatkan pengetahuan atau data mengenai destinasi, tidak lain yang dibutuhkan adalah sarana informasi yang memadai. Untuk dekade yang diwarnai modernitas luar biasa ini, bukan hal yan sulit untuk menemukan data tentang sebuah target petualangan, dikarenakan informasi terkait dapat diakses melalui dunia maya yang semakin melejit perkembangannya. Namun, dibalik itu masih terdapat pula beberapa lokasi yang tidak mempunyai data informatif. Hal tersebut disebabkan lokasinya yang sulit diakses dan penjajalnya urung berbagi. Hal tersebut sangat disayangkan, terlebih apabila tempatnya sedikit banyak akan memicu adrenalin dan mengundang penggiat alam terbuka yang senang akan tantangan. Untuk itu, kami mencoba untuk menghadirkan nuansa yang cukup informatif dan menarik mengenai sebuah gunung yang sempat kami telusuri beberapa waktu yang lalu.
Gunung kambuno, berada pada garis pegunungan Sulawesi Selatan, mendekati Sulawesi Barat yang membujur ke arah utara. Gunung dengan ketinggian cukup tinggi yaitu ±2876 mdpl ini tergolong masih sangat muda atau belum terkenal dikalangan komunitas pecinta alam baik itu dari kalangan mahasiswa maupun umum yang gemar akan kegiatan mendaki gunung. Kurangnya informasi mengenai gunung ini mungkin menjadi salah satu penyebab kurangnya pengunjung yang ingin merasakan hebatnya menyisir lereng dan curam lembahnya, terlebih mereka yang berada di luar Pulau Sulawesi. Oleh sebab itu, dengan beberapa data informatif yang sempat kami rekam pada saat perjalanan panjang menuju belantara ini, dengan tangan terbuka ingin kami bagikan dalam tulisan singkat ini. Semoga manfaatnya melebihi lelah yang merajam pundak mungil kami. Berikut gambaran umum mengenai Gunung kambuno:
Buntu Lantangunta merupakan nama lain dari gunung yang berada di wilayah Luwu Utara ini. Nama Lantangunta tidak begitu tersohor, namun nama yang sering digunakan dan lebih dikenal adalah Buntu Kambuno dengan koordinat puncak E 120o 04’ 17” dan S : 02o 21’ 18”. Kambuno adalah nama yang diberikan oleh tim pendataan yang masuk ke daerah Mangkaluku pada tahun 80an menurut penduduk setempat dimana dikenal oleh penduduk setempat bernama Pegunungan Tusang. Jadi puncak – puncak yang berada diantaranya yaitu Puncak Lantangunta, puncak Tusang dan puncak – puncak lain yang berada diantara ke 2 puncak ini. untuk memperoleh lembar peta, berikut kami sajikan namanya:
1. Sabbang 2113 -13
2. Malimbu 2113 - 41
Aksebilitas
Akses menuju lokasi Gunung Kambuno tidaklah sulit. Hanya saja, cukup menguras kantong teman-teman karena perjalanan menuju lokasinya di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan cukup jauh dari Ibukota Makassar. Bilamana anda tiba di lokasi, trekking panjang akan menyambut langkah anda menuju kaki gunung dengan jarak lebih kurang 45 km dari garis start. Hal tersebut disebabkan jalan yang tidak memadai. Jalan tak dapat diakses dengan kenderaan roda empat. Namun, dengan fisik dan mental yang dikantongi oleh teman-teman pecinta alam ataupun lainnya, kami yakin tantangan inilah yang menjadi daya tarik Gunung kambuno, bahkan tak dapat dipungkiri bahwa anda justru datang untuk menemukan tantangannya. Itu pasti!
Berikut adalah info mengenai akses menuju Gunung Kambuno:
Bila anda datang dari luar Sulawesi , tentu anda menuju Kota Makasar :
Makassar – Luwu Utara ( Sabbang ) , dapat ditempuh dengan Bus selama ± 9 jam
Seharga RP 70.000 – rp 100.000
Untuk mendapatkan bus, anda cukup menuju perwakilan bus Makassar-Luwu yang banyak terdapat di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Urip Sumoharjo.
Sabbang - Desa Malimbu (Pongo), dapat ditempuh dengan truk yang biasa mengangkut pasir . Jaraknya sekitar ± 5 km dari Sabbang.
Desa Malimbu ( Pongo ) - km 45 ( kaki gunung), jarak tempuh 2-3 hari waktu normal
Dapat ditempuh dengan kenderaan ojek seharga = Rp 150.000 - Rp 200.000 (satu hari perjalanan)
Perlu kami sampaikan bahwa jalur yang dilewati oleh tukang ojek ini adalah jalan setapak sempit dan jalan pengerasan yang mulai rusak akibat aliran air dan longsor. Lebih tepatnya, jalan tersebut tidak layak tempuh bila melihat jenis sepeda motor yang digunakan. Dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dianggap layak oleh penduduk setempat. Pada kenyataannya, ojek ini dimanfaatkan oleh penduduk desa sebelah utara gunung Kambuno sebagai jalur alternatif apabila tak ingin berlama-lama di perjalanan normal dengan jalur beraspal yang cukup jauh. Konsekuensinya adalah mereka harus membayar dengan harga yang cukup mahal sesuai musim. Nah, jalur yang juga merupakan bekas akses pembalakan ini kebetulan melalui kaki gunung Kambuno, sehingga digunakan untuk mengakses km 45 (istilah untuk kaki gunung).
*Sepanjang jalur ini, terdapat banyak shelter untuk peristirahatan baik itu rumah penduduk maupun alami. Jalur setapak ini cukup menarik karena merupakan perkebunan buah-buahan penduduk lokal sehingga perut anda akan cukup segar oleh buah-buahan di sepanjang perjalanan. Penduduk lokal begitu ramah dan bersahabat, jadi tidak menjadi masalah apabila sejenak anda ingin menikmati segarnya buah-buahan.
Perizinan
Untuk hal ini, tidaklah menjadi permasalahan yang dapat menghambat perjalanan anda. Karena wilayah pegunungan ini tidak termasuk dalam kawasan taman nasional, maka tak ada tempat untuk persetujuan yang khusus. Anda hanya cukup melapor kepada Kepala Desa Malimbu, yang akan anda lewati di garis Start. Bila anda merasa perlu, silahkan melapor kepada kepolisian dan SAR setempat sebelum melakukan perjalanan.
Rute Pendakian
Seperti yang sudah kami utarakan sebelumnya, menuju kaki gunung didominasi oleh jalan pengerasan yang cenderung menguras tenaga sebelum melakukan pendakian. Anda akan menempuh jarak yang cukup jauh dan relatif membosankan. Jadi, dibutuhkan mental dan fisik yang prima selama menuju kaki gunung. Itupun bila anda tidak memilih untuk menyewa ojek yang dijelaskan tadi. Nah, sepanjang perjalanan pula, anda akan melewati perkampungan transmigrasi serta beberapa jembatan gantung yang agak usang. Terdapat rumah-rumah yang berdiri sendiri dan berjarak cukup jauh satu sama lain. Kemudian anda juga bakal melalui 2 dusun yaitu:
1. Dusun Pasang
Secara visual, dusun ini dapat dikatakan berada di hutan. Hal ini disebabkan lokasinya yang jauh dari pemukiman lainnya. Dusun ini jaraknya sekitar 9 km dari Pongo ( malimbu ). Hanya beberapa rumah yang terlihat sepanjang dusun ini. Masyarakatnya mayoritas berprofesi sebagai petani dengan produk buah-buahan. Perlu diketahui bahwa dusun ini merupakan salah satu daerah transmigrasi. Selain menurut informasi dari penduduk setempat, anda juga akan menemukan beberapa suku Jawa yang bermukim di dusun ini dalam jangka waktu yang sudah cukup lama.
2. Dusun Mangkaluku
Dusun Mangkaluku yang terletak di pertengahan jalur menuju kaki gunung. Jaraknya ± 20 km dari Malimbu ( Pongo ). Anda dapat beristirahat di tempat ini sebelum melanjutkan ke shelter berikutnya. Dusun ini merupakan daerah yang cukup berkembang daripada dusun lainnya, karena dusun ini memiliki sumber tenaga listrik yang cukup memadai. Menurut informasi dari warga setempat, sumber listrik tersebut berasal dari kincir air dengan pemanfaatan sungai yang memang memiliki potensi untuk itu. Masyarakatnya pada umumnya berprofesi sebagai peternak dan berkebun, tukang ojek dan pedagang. Daerah ini juga meiliki sekolah dasar meskipun pelajarnya terbilang sedikit.
Selain itu, terdapat pula shelter yang berupa pondok (gubuk) yang kondisinya masih baik. Terletak di Km 41 dan menjadi persinggahan para tukang ojek. Tempat ini sangat elok dijadikan tempat istirahat karena lokasinya yang strategis dan memiliki sumber air yang baik.
Apabila anda tiba di Km 45 ( kaki gunung ) anda akan melihat beberapa plat yang ditempelkan pada pohon sebagai tanda jalur sekaligus sebagai pos pertama untuk rute pendakian. Jalur pendakian relatif tropis dan layaknya gunung-gunung Sulawesi selatan dengan kemiringan 50o -75o. Perlu kami sampaikan bahwa tidak semua pos peristirahatan di Gunung ini memiliki sumber air. Untuk itu, anda harus siap dalan hal persediaan air. Selain itu, sebelum memasuki tempat ini, pastikan logistik anda cukup karena, tidak semua barang yang anda butuhkan ada di dusun terakhir.
Berikut kami sajikan data pos Gunung Kambuno :
Pos 1
Koordinat : E : 120 1’ 43” dan S: 02 22’ 43”
Sumber air : sungai
Vegetasi : vinus, rumput alang-alang dan pohon pohon tinggi
Fauna : serangga
Keadaan medan : landai ( muat lebih dari 5 tenda)
Elevasi : 1656 mdpl
Pos 2
Koordinat : E 120 2’8,9” S 02022’34,3”
Sumber air : -
Vegetasi : rotan, rumput dan pohon-pohon kecil
Fauna : serangga
Keadaan medan : landai (muat 7 tenda )
Elevasi : 1832 mdpl
Pos 3
Koordinat : E 120 1’ 43,3” S 02 0 22’ 43,2”
Sumber air : sungai
Vegetasi : tumbuhan paku
Fauna : ayam hutan dan pacet
Keadaan medan : agak landai (muat 9 tenda )
Rawan kecelakaan : banjir ( apabila hujan )
Elevasi : 1948 mdpl
Pos 4
Koordinat : E 120 03’ 02,1” S 020 22’ 03,9”
Sumber air : -
Fauna : serangga (tawon )
Keadaan medan : landai (muat 4 tenda )
Rawan kecelakaan : longsor di sebelah utara
Elevasi : 2052 mdpl
Pos 5
Koordinat : E 120 03’ 06” S 020 22’ 59,4”
Sumber air : arah 2900 , ± 400 meter ke arah lembah
Vegetasi : tumbuhan paku
Fauna : serangga berbahaya ( lebah )
Rawan kecelakaan : jurang sebelah utara menuju sumber air
Keadaan medan : landai (muat 10 tenda )
Elevasi : 2238 mdpl
Pos 6
Koordinat : E 120 03’ 22” S 020 21’ 54”
Sumber air : -
Vegetasi : lumut, rotan dan pohon-pohon tinggi
Fauna : serangga, dan anoa
Keadaan medan : miring ( tidak dapat didirikan tenda )
Rawan kecelakaan : medan licin karena lumut
Elevasi : 2269 mdpl
Pos 7
Koordinat : E 120 03’ 46,8” S 020 21’ 40,6”
Sumber air : -
Vegetasi : lumut, rotan dan pohon damar
Fauna : anoa
Keadaan medan : agak landai (muat 3 tenda )
Rawan kecelakaan : medan licin karena lumut
Elevasi : 2398 mdpl
Pos 8
Koordinat : E 120 03’ 53,7” S 020 21’ 35,2”
Sumber air : -
Vegetasi : lumut, vegetasi, dan pohon-pohon besar
Fauna : Tawon,
Keadaan medan : Landai (muat 3 tenda )
Rawan kecelakaan : Medan licin karena lumut
Elevasi : 2507 mdpl
Pos 9
Koordinat : E 120 04 17” S 020 21’ 18”
Sumber air : -
Vegetasi : Lumut dan pohon-pohon besar
Fauna : Tawon
Keadaan medan : Landai (muat 3 tenda )
Elevasi : 2656 mdpl
Pos 10 ( puncak )
Koordinat : E 1200 04’ 17” S 020 21’ 18”
Sumber air : -
Vegetasi : Lumut dan pohon-pohon kecil
Keadaan medan : Landai (muat 4 tenda )
Diameter : 14 meter
Elevasi : 2876 mdpl
Gunung kambuno cukup menarik dan menyajikan nuansa petualangan yang aktraktif. Penuh dengan cerita mistik oleh penduduk lokal dan berdiri megah diapit lembah-lembah yang dalam. Untuk itu, dengan adanya informasi singkat tentang Gunung Kambuno ini, semoga anda sebagai penggemar alam terbuka dan olahraga mendaki gunung merasa tertarik untuk menjajal jalur panjang dan manisnya belantara di puncak Gunung kambuno . sekian. Salam leontopodist…. Salam lestari…
Penulis : Faisal B.A (ICHAL)
N.R.A : E.103.09.L.A.89.FIB-UH
1 komentar:
wah, tempat saya yg hobby mendaki mesti dapet info ini nih :)
Posting Komentar