ketika peluh menetes di tanah tinggi
Berat beban di pundakku
Kejang kakiku melawan arus
Jauh melangkah sisakan keringat perjuangan
Kering kerontang tenggorokanku
Bermain-main dengan nyali
Tak terasa sudah diluar hati nurani
Biarkan terbakar menjadi debu
Biarkan mengalir terbawa arus
Berkedip-kedip tersentuh peluh menetes
Terus menatap jalur setapak di bawah pandangan
Kami datang bukan hanya menapak
Tapi membawa pulang berjuta kenangan
Serta berjabat tangan dengan hijau alamMu…
E.103, 23.03 WIT, 04 MARET 2011, WAE SAMATA,
0 komentar:
Posting Komentar