coretan singkat petualang muda
sekali waktu aku melangkah
menembus rimba menatap kabut
basah karena tetes sejuk embun pagi
mengukir senyum walau diterjang lelah mendera
sejenak teringat ibu tersayang
terbayang sekilas manis wajah kekasih
semoga kudapat apa yang kucari
rahasia pusara indah bumi pertiwi
bebatuan keras itu diam tanpa kata
berteman lumut setia hiasi hari esok
di puncak ini aku ikut terbungkam
semegah inikah tahta dewata……..
edelweiser
0 komentar:
Posting Komentar